
Chapter 0 - Rapunzel - E-NovelsHub
Dalam kisah-kisah yang diceritakan orang tua di samping tempat tidur anak-anak, yang biasa disebut dongeng, kisah cinta antara Putri dan Pangeran tidak bisa dilewatkan.
Seorang Putri yang menghilang meninggalkan sepatu kaca, dan Pangeran yang mencarinya. Putri yang memakan apel beracun karena rencana penyihir dan tertidur lelap, serta Pangeran yang membangunkannya dengan ciuman.
Beberapa orang mengutuk kisah-kisah seperti itu sebagai klise yang membosankan, tapi sebenarnya klise berarti cerita yang populer dan disukai. Apa lagi yang membangkitkan emosi manusia seperti cinta yang berkembang di tengah kesulitan?
Namun, orang menyukai kisah-kisah seperti dongeng karena tidak mungkin terjadi dalam kenyataan. Imajinasi hanya imajinasi, tak terelakkan berbeda dari kenyataan.
Dalam kenyataan, semua yang ada di dongeng ada. Putri yang dikurung di menara, penyihir, Pangeran tampan, dan cinta.
Tapi tidak ada jaminan semua itu terhubung. Pangeran tampan yang akan menyelamatkan Putri terkutuk dan terkunci di menara belum muncul.
"Apakah dia akan muncul? Pangeran seperti itu."
"Aah, tidak mungkin."
Kisah Pangeran tampan yang menyelamatkan Putri cantik sudah basi.
Sudah lebih dari 15 tahun sejak Putri terkunci di menara menjadi gosip di kalangan pelayan keluarga kerajaan. Orang merasa kasihan pada Putri yang tubuhnya rusak karena kutukan, tapi juga mengejeknya.
"Putri macam apa yang akan dicintai Pangeran? Pangeran khawatir kutukan itu menular."
"Benar, sangat disayangkan. Katanya dia sangat cantik saat muda."
Putri yang ditinggalkan orang tuanya dan saudara-saudaranya tidak memiliki siapa pun yang mencintainya.
"Ugh, kalau aku, aku sudah mati bunuh diri... hik!"
Tapi ada satu orang.
"Diam."
Putri tidak sendirian.
"Putri bisa mendengar kamu."
Ada seorang pelayan setia yang mau menjadi pelayan Putri yang semua orang hindari.
Pelayan yang mengabaikan pandangan orang lain dan hanya melayani Putri.
Orang menyebut pelayan itu Pangeran.

